Poroskeadilan.com – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu nomor urut 1, Dani Hamdani dan Sukatno, yang dikenal dengan akronim DISUKA, berkomitmen untuk membangun stadion mini di sembilan kecamatan di Kota Bengkulu jika berhasil memenangkan Pilkada 2024 mendatang. Komitmen ini menjadi bagian dari visi mereka untuk memperkuat fasilitas olahraga dan meningkatkan aktivitas masyarakat di berbagai wilayah kota.
Calon Wali Kota, Dani Hamdani, menyatakan bahwa pembangunan stadion mini ini ditujukan untuk mendorong masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih aktif berolahraga.
“Olahraga bukan hanya soal fisik, tetapi juga membangun mental yang kuat. Kami ingin setiap kecamatan memiliki tempat yang representatif untuk kegiatan olahraga,” ujarnya pada Kamis, 7 November 2024.
Selain menyediakan fasilitas olahraga, Dani juga menegaskan bahwa rencana pembangunan stadion mini ini akan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Stadion mini tersebut dirancang menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan dan akan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listrik.
“Kami ingin fasilitas ini menjadi contoh bagaimana kita bisa menjaga lingkungan sambil membangun infrastruktur yang bermanfaat,” jelas Dani.
Dani optimistis dengan dukungan masyarakat, visi ini dapat terwujud. Ia juga menjanjikan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan stadion mini. “Kami percaya bahwa partisipasi masyarakat adalah kunci suksesnya pembangunan ini. Kita bangun bersama-sama untuk kemajuan Bengkulu,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota, Sukatno, menambahkan bahwa stadion mini ini nantinya akan berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat, termasuk acara seni dan budaya lokal. “Kami ingin ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan positif,” ungkapnya.
Pasangan DISUKA juga berharap, kehadiran fasilitas olahraga yang mudah diakses ini dapat membantu mengurangi masalah sosial, khususnya di kalangan remaja. “Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap anak muda di Bengkulu bisa mengisi waktu mereka dengan hal-hal positif dan menjauh dari pengaruh negatif,” pungkas Sukatno.