Bengkulu, Poroskeadilan.com — Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M., memberikan perhatian serius pada peran penting debat publik Pilgub 2024 sebagai platform strategis bagi para calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk memaparkan visi besar mereka.
Dalam debat putaran kedua yang mempertemuan Paslon 01 Helmi Hasan-Mian dan Paslon 2 Rohidin-Meriani digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu pada Selasa (13/11/2024). Adapun tema debat mengusung “Clean and Good Governance, Pemerataan Pembangunan Menuju Adil dan Keberlanjutan” menjadi fokus utama untuk mengarahkan pembangunan daerah yang adil dan berkelanjutan.
Destita menyatakan bahwa Pilgub kali ini adalah momentum krusial bagi Bengkulu untuk memilih pemimpin yang mampu membawa daerah ini ke arah kemajuan melalui tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Menurutnya, tata kelola yang baik tidak hanya memastikan transparansi tetapi juga memperkuat akuntabilitas pemerintah di mata rakyat.
“Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) harus menjadi prioritas. Teknologi digital akan membuka akses masyarakat untuk memantau kinerja pemerintah secara langsung, sehingga setiap proses transparan dan berdampak positif bagi pelayanan publik,” ungkapnya.
Dengan mengedepankan teknologi digital, Destita meyakini bahwa setiap aspek tata kelola pemerintah akan lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. “Kemajuan teknologi seharusnya menjadi alat bagi pemerintah untuk berkomunikasi lebih terbuka dengan masyarakat. Transparansi ini bisa menciptakan kepercayaan yang lebih kuat dari rakyat terhadap pemimpinnya,” jelasnya.
Selain itu, Destita menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan, terutama dalam penyediaan infrastruktur dan akses pendidikan hingga ke wilayah terluar Bengkulu. Menurutnya, pembangunan yang merata tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kota tetapi juga mengangkat potensi di daerah pedesaan dan perbatasan.
“Kita harus mendorong agar pembangunan tidak hanya fokus di perkotaan tetapi juga menyentuh masyarakat di daerah-daerah terpencil. Dengan demikian, setiap warga Bengkulu dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata,” tegasnya.
Destita berharap bahwa Pilgub 2024 akan melahirkan pemimpin yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan dengan tetap menghargai kearifan lokal. Menurutnya, potensi lokal Bengkulu, baik dari segi budaya maupun sumber daya alam, perlu dikelola secara bijak untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
“Bengkulu memerlukan pemimpin yang bisa membawa kita melewati masa transisi ini, seorang pemimpin yang tidak hanya memanfaatkan potensi daerah tetapi juga melestarikan nilai-nilai lokal yang kita banggakan,” ujarnya.
Dalam konteks perbaikan tata kelola keuangan daerah menuju pemerintahan yang bersih, Destita menekankan pentingnya sistem pengawasan yang lebih kuat dan terstruktur. Dengan penerapan SPBE atau sistem pemerintahan berbasis elektronik akan berdampak pada efisiensi dan transparansi dan akan memperkecil ruang untuk tindakan korupsi dan penyalahgunaan anggaran.
Destita juga menilai, sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci utama untuk membangun daerah yang kuat dan siap bersaing di tingkat nasional. “Debat ini adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk melihat langsung komitmen para calon dalam membangun Bengkulu yang lebih maju, adil, dan berkelanjutan,” pungkas Destita.