Bengkulu, Poroskeadilan.com – Gubernur Rohidin Mersyah menerima audiensi Bupati Bengkulu Utara Mian di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin(3/10). Pertemuan membahas sinkronisasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Utara.
Gubernur menyampaikan Bupati Bengkulu Utara salah satu kepala daerah yang sangat aktif berkoordinasi dengan Pemprov. Dan memang, terkait infrastruktur perlu harus saling sinkron agar terjadi kemerataan pembangunan.
“Terima kasih dan saya mengapresiasi kinerja Bupati Bengkulu Utara terkait infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat. Dan ini sangat disinkronkan dikoordinasikan dengan Pemprov, karena ada tema pembangunan yang betul-betul harus sharing terkait pembangunan infrastruktur yang menjadi kewenangan Pemprov melalui inpres maupun dana rutin pemeliharaan harus diintervensi mulai APBD Perubahan ini,” ujar Rohidin usai pertemuan.
Lebih lanjut, pembangunan tematik di daerah Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yaitu pembangunan rumah sakit dan ada juga kegiatan pusat manasik haji termasuk masjid. Ada juga pembahasan jalan di daerah Lebong Tandai yang nantinya akan disinkronkan dengan program TMMD dan penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) yang tentu sangat membantu daerah.
“Lanjutan pembangunan kawasan KTM Lagita dan akan menjadi pusat manasik haji. Selain itu, pembukaan ruas jalan menuju Lebong Tandai, dan terakhir pembangunan jembatan pelompat macan yang sudah disampaikan ke KemenPUPR dan Pemprov akan membantu koordinasi ulang untuk mendukung apa yang sudah dilakukan Bupati,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Utara Mian mengungkapkan Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Utara sangat membutuhkan intervensi anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
“Infrastruktur menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan, dan kita berharap Gubernur dapat membantu melalui anggaran Pemprov baik APBDP maupun tahun mendatang (2023),” ungkapnya.
Kemudian, menurut Mian beberapa ruas jalan perlu mendapatkan perhatian, di antaranya Tugu Polwan, Giri Mulya, Lais, Gunung Selan sampai ke Ketahun. Termasuk jalan di Air Muring hingga ke Napal Putih yang membutuhkan perbaikan. Termasuk, rencana pembukaan jalan menuju Lebong Tandai.
Selain itu, program pembangunan Rumah Sakit KTM Lagita, yang statusnya sudah meningkat, dari Pratama menjadi RSUD. Sehingga, sudah bisa melayani pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan dan tengah mempersiapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Ruas jalan kewenangan Pemprov sangat butuh perbaikan, ini tadi sudah mendapat respon Gubernur dan akan segera dilakukan perbaikan. Begitupun, rencana TMMD guna membuka jalan ke Lebong Tandai. Dan kita juga melaporkan kelanjutan pembangunan RS KTM Lagita, yang saat ini membutuhkan tambahan Alkes,” ucapnya.
Terakhir, terkait Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang saat ini sudah meningkat 16 persen. Termasuk Dana Bagi Hasil (DBH) meningkat hingga 128 persen dan DAK fisik juga mengalami peningkatan.