Jakarta, Poroskeadilan.com – Pidato Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 10-11 November 2024 lalu, tidak hanya menggema di seluruh dunia, khususnya Dunia Islam karena isi dan pesannya yang tegas, serta tajam, tetapi juga karena kejujuran dan kedalaman spiritual yang ia pancarkan.
Dalam acara Tasyakuran perayaan HUT ke-5 Partai Gelora pada Minggu (17/11/2024) lalu, Anis Matta yang juga Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) itu, mengatakan, bahwa teks pidatonya baru dibuat pada malam hari di KBRI Riyadh, jelang pelaksanaan KTT OKI-Liga Arab pada 11 November 2024.
“Teks pidatonya dibuat pada malam acara itu dimulai usai pertemuan pertama dengan menteri-menteri luar negeri. Dibuatnya di KBRI, Riyadh bersama Pak Dubes (Abdul Aziz Ahmad), staf KBRI dan teman-teman dari Kemenlu,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).
Menurut Anis Matta, teks pidatonya yang dibacakan dihadapan Raja Arab Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, para pemimpin Arab dan Dunia Islam lainnya, dibuat mendadak dan tidak pernah dipersiapkan sebelumnya.
“Acaranya mendadak sekali, saya baru dikasih tugas mendadak. Undangannya mendadak sekali, sepekan sebelumnya. Sampai kita berangkat, agendanya juga masih belum jelas, mau ngapain KTT ini,” katanya.
Wamenlu RI untuk Dunia Islam ini mengaku, baru mengetahui konteks dari KTT OKI-Liga Arab 2024 setelah ada pertemuan persiapan dengan para menteri luar negeri pada 10 November 2024.
“Ketika pertemuan pertama dengan menlu-menlu, saya sampaikan pidato dalam bahasa arab tanpa teks. Di situ kita bicara usulan mengenai resolusi, dari sini saya baru mengerti konteks pertemuan KTT OKI-Liga Arab kali ini,” ujarnya.
Karena itu, usai pertemuan pertama dengan para menteri luar negeri tersebut, ia langsung memimpin rapat di KBRI Riyadh untuk menyiapkan isi dan pesan dalam teks dalam bahasa Arab saat pertemuan kedua KTT OKI-Liga Arab.
“Alhamdulillah, semua resolusi pada hari pertama yang kita usulkan, poin-poinnya masuk dalam teks pidato. Resolusi dalam bahasa Arab ini akan dibacakan dihadapan Raja Arab dan Presiden-presiden untuk dijadikan resolusi,” katanya.
Anis Matta sengaja menyampaikan pidato dalam bahasa Arab dihadapan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan para pemimpin Arab, karena selain dia fasih berbahasa Arab, agar isi dan pesan yang diampaikan dapat dipahami dan diterima.
“Saya juga ingin menyampaikan supaya kita jujur dengan diri sendiri. Waktu saya ditawari jabatan Wamenlu ini, saya bilang ke Presiden bahwa, bahasa inggris saya tidak terlalu bagus. Bahwa bahasa Inggris saya tidak cukup buat level seorang menteri atau wamenlu,” ungkapnya.
Namun, Prabowo tidak mempermasalahkan dirinya tidak terlalu bagus dalam berbahasa Inggris, karena yang diperlukan untuk urusan Dunia Islam itu bukan bahasa Inggris, tetapi harus fasih berbahasa Arab.
“Kata beliau, di Dunia Islam tidak diperlukan bahasa Inggris, yang diperlukan bahasa Arabnya. Kalau begitu saya bilang oke, Insya Allah. Sebab, tugas saya menjadi Wamenlu RIuntuk menjadikan Indonesia sebagai juru bicara Islam kepada dunia,” tegasnya.
Sehingga pidatonya di KTT OKI-Liga Arab dihadapan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan 30 kepala negara dan menteri luar negeri yang hadir dalam KTT tersebut, disampaikan dalam bahasa Arab, meskipun Indonesia levelnya paling rendah mengirimkan wakilnya, seorang Wamenlu.
“Jadi 30 negara hampir semua negara kepala negara yang bicara dan ada beberapa menlu. Hanya saya yang paling rendah levelnya, Indonesia, tetapi saya sampaikan dalam bahasa Arab,” jelasnya.
Anis Matta menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar Indonesia mengambil peran besar di Dunia Islam, bukan sekedar menjadi negara pasif. Sebab, Prabowo punya perhatian khusus kepada Dunia Islam.
“Dunia Islam ini bagi beliau, adalah latar besarnya Indonesia. Kita Disini di dunia Islam, karena Indonesia paling besar secara populasi, juga paling besar secara ekonomi. Tetapi belum mengambil peran kepemimpinannya di dunia Islam,” kata Pakar Geopolitik Global ini.
Indonesia, kata Anis Matta, dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto siap memimpin Dunia Islam dipanggung dunia internasional. Indonesia akan menyuarakan aspirasi dan kepentingan Dunia Islam di tingkat global.
“Jadi kira-kira itu, tujuan kita dibawah kepemimpinan Pak Prabowo. Yaitu mengambil peran-peran kepemimpinan Dunia Islam, dan kemarin itu uji coba pertama (KTT OKI-Liga Arab),” pungkas Ketua Umum Partai Gelora ini.