Persatuan Nelayan Bengkulu Rayakan HUT RI ke-80 dengan Pesta Rakyat

Bengkulu, Poroskeadilan.com — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Persatuan Nelayan Indonesia (HNSI) Kota Bengkulu menggelar acara bakar ikan dan makan bersama yang meriah. Acara yang dihadiri sekitar 1.000 masyarakat ini menjadi ajang silaturahmi yang kuat antara nelayan, pedagang, dan seluruh elemen masyarakat Kota Bengkulu. Kamis, (14/08/2025).

Pesta rakyat ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur H. Helmi Hasan, S.E., Asisten II, Plt. Sekda Provinsi, Kapolda, Waka I DPRD Provinsi, DANLANAL, perwakilan Forkopimda Provinsi, Wali Kota Bengkulu, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bengkulu. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap komunitas nelayan.

Ketua HNSI Kota Bengkulu, Ali Syukur Simatupang, dalam sambutannya menegaskan komitmen para nelayan untuk mendukung penuh program-program Pemerintah Provinsi Bengkulu, khususnya program “Bantu Rakyat“.

“Kami siap tegak lurus dengan Bapak Gubernur Bengkulu dan siap mensukseskan setiap program yang berpihak kepada rakyat,” ujar Ali Syukur.

Dalam kesempatan ini, Ali Syukur juga menyampaikan dua permohonan penting kepada pemerintah:

1. Status Lahan PPI Pulau Baai: Pihaknya memohon agar status lahan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pulau Baai, yang saat ini masih milik Pelindo, dapat dijadikan aset Pemerintah Provinsi Bengkulu. Dengan status aset pemerintah, pengelolaan PPI diharapkan dapat lebih optimal dan memberikan manfaat lebih besar bagi nelayan.

2. Hibah Ambulans: HNSI Kota Bengkulu juga mengajukan permohonan hibah satu unit ambulans untuk nelayan kota. Ambulans ini sangat dibutuhkan untuk memberikan layanan kesehatan darurat yang lebih cepat dan mudah diakses oleh para nelayan.

Acara yang dipenuhi dengan kehangatan dan kebersamaan ini diakhiri dengan makan bersama, di mana seluruh hadirin menikmati hidangan ikan bakar hasil tangkapan nelayan lokal. Momen ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kepedulian di tengah masyarakat nelayan Bengkulu. (RZ)