Bengkulu, Poroskeadilan.com – Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Bengkulu, Yosia Yodan, melalui perwakilannya Ketua Bidang III Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Lingkungan Hidup, dan Kehutanan BPD HIPMI Provinsi Bengkulu, Satria Muhammad, menghadiri rapat ekspose pembangunan program Kopi Bumi Merah Putih yang digelar di Ruang Rapat Merah Putih, Kantor Gubernur Bengkulu, pada Jumat (11/4/2025).
Rapat tersebut mengusung tema “Mengembalikan Kejayaan Kopi Bengkulu” dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan sektor perkebunan dan ekonomi kreatif. Kehadiran HIPMI Bengkulu menunjukkan komitmen kuat dunia usaha muda untuk turut serta mendorong sektor pertanian unggulan daerah, khususnya komoditas kopi robusta yang menjadi andalan Provinsi Bengkulu.
Satria Muhammad dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas gerak cepat Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam meluncurkan program Kopi Bumi Merah Putih. Menurutnya, program ini sangat strategis karena memberikan harapan baru bagi petani kopi, terutama dalam menjamin harga jual yang layak serta membuka akses ke pasar yang lebih luas.
“Kami dari HIPMI Bengkulu sangat mengapresiasi inisiatif Gubernur Helmi Hasan dalam menjalankan program Kopi Bumi Merah Putih. Ini adalah langkah konkret yang mampu memberikan kepastian harga kepada petani. Lebih dari itu, dorongan terhadap sertifikasi internasional juga akan menjadi nilai tambah luar biasa bagi Kopi Bengkulu di pasar global,” ujar Satria.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni. Dalam arahannya, Herwan menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam memajukan komoditas kopi. Ia juga menyampaikan bahwa rapat ini menghadirkan pemaparan dari Asosiasi Kopi Internasional yang memberikan gambaran rencana besar dalam pengembangan kopi robusta Bengkulu ke tingkat internasional.
“Kita rangkul semua pihak agar Kopi Bengkulu bisa mendunia. Upaya ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjaga kualitas dan kesinambungan rantai pasok kopi dari hulu ke hilir,” kata Herwan.
HIPMI Bengkulu menegaskan kesiapan untuk terlibat aktif dalam pendampingan petani, pengembangan rantai distribusi, serta promosi kopi melalui berbagai kanal nasional dan internasional. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan Bengkulu mampu kembali menjadi salah satu daerah penghasil kopi unggulan di Indonesia dan dunia.