BENGKULU,Poroskeadilan.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), David, yang merupakan salah satu tokoh pemuda Bengkulu kelahiran Kabupaten Seluma diusung sebagai salah satu kandidat yang cocok untuk mengisi satu dari 9 kursi wakil menteri yang kosong di kabinet Indonesia Maju di sisa periode 2019-2024.
Dari informasi yang beredar, saat ini nama David sudah diusulkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bara JP, Utje Gustaaf Patty yang ditujukan kepada Presiden RI, Joko Widodo pada 31 Agustus lalu untuk mengisi kursi di kabinet Indonesia Maju dan saat ini tengah diproses untuk ditindaklanjuti oleh pihak istana.
Hal ini mendapatkan dukungan dari Ketua DPRD Kabupaten Seluma Nofi Eriyan Andesca, menurutnya sudah sepantasnya di era Presiden RI, Joko Widodo, ada sosok pemuda asal Bengkulu yang menjadi Wakil Menteri.
Terlebih lagi, Pemuda yang lahir di Desa Talang Benuang Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu 1989 silam ini tengah menjabat Ketua DPD Provinsi Bengkulu Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) sejak 2016 hinga 18 Agustus 2023 yang lalu, dan saat ini tengah menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP).
Selain itu, belum satupun warga Provinsi Bengkulu menjabat sebagai Wakil Menteri, terkhusus Kabupaten Seluma. Dan turut menjadi pertimbangan, Bengkulu merupakan Kota dimana
bendera Indonesia dijahit oleh sosok warga asli Bengkulu, Fatmawati yang juga merupakan istri dari proklamator RI, Ir. Soekarno
Mengutip dari Buku berjudul Berkibarlah Benderaku (2003), yang ditulis oleh Bondan Winarno, diketahui Fatmawati sambil menitikkan air mata ketika menjahit bendera ini. Bukan tanpa alasan, sebab saat itu Fatmawati tengah menanti kelahiran Guntur Soekarnoputra, yang memang sudah bulannya untuk dilahirkan.
Di buku tersebut juga dijelaskan bahwa Fatmawati menjahit menggunakan mesin jahit Singer yang hanya bisa digerakan menggunakan tangan saja. Karena mesin jahit yang menggunakan kaki, tidak diperkenankan mengingat usia kehamilan Fatmawati yang tinggal menunggu waktunya saja untuk melahirkan.
Fatmawati baru menyelesaikan jahitan bendera Merah Putih itu dalam waktu dua hari. Bendera Merah Putih berukuran 2×3 meter itu untuk pertama kalinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Bertahun-tahun bendera Sang Saka yang dijahit oleh Fatmawati ini dikibarkan dalam upacara kenegaraan. Sampai akhirnya bendera tersebut digantikan oleh duplikatnya mengingat usianya yang sudah tua. Untuk menjaga keutuhannya, Sang Dwiwarna selanjutnya difungsikan sebagai Bendera Pusaka dan disimpan di tempat terhormat di Monumen Nasional.
Di perjuangan semasa hidupnya, Fatmawati bukan hanya menjadi tokoh Nasional, namun bagi masyarakat Provinsi Bengkulu sendiri sangat bangga akan sosok beliau sebagai seorang gadis Bengkulu yang bisa membuktikan di mata dunia bahwa Bengkulu punya tokoh nasional yang dikenang sampai sekarang ini.
“Bengkulu mempunyai peran penting dalam menyusun kemerdekaan, sudah seharusnya ada perwakilan dari Provinsi Bengkulu berdiri di deretan nama besar susunan Kabinet Indonesia Maju,” Tutur Ketua DPC PDIP Kabupaten Seluma, Nofi Eriyan Andesca. Selasa, 05 September 2023
Dukungan ini bukan tanpa alasan, mengigat Putra Daerah Provinsi Bengkulu tentu tidak akan kalah jika di sandingkan dengan deretan tokoh besar yang menjadi Menteri ataupun Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Indonesia juga akan mendapatkan ide dan gagasan yang tepat untuk kemajuan Indonesia karena sumber daya manusia (SDM) dari Provinsi Bengkulu tidak kalah baiknya dengan daerah lain,”Kata Nofi
Tetang sosok Ketua DPD Provinsi Bengkulu Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) sejak 2016 hinga 18 Agustus 2023 yang lalu, dan saat ini tengah menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP).
yg memliki trak record yang baik, selain pernah mendirikan 1000 relawan Jokowi di Provinsi Bengkulu, dirinya di kenal sangat loyal dalam organisasi.
“David ini yang mendirikan 1000 relawan Jokowi di Provinsi Bengkulu. Selain itu dia aktif di kegiatan sosial dalam membantu warga yang kurang beruntung, mulai dari pendampingan pengobatan ke rumah sakit hingga aksi sosial lainnya, serta loyalitas terhadap organisasi juga tidak perlu kita ragukan lagi,” Akhir Nofi (Bencool/Tomi)