Bengkulu, Poroskeadulan.com – Usai mencuat pemberitaan yang berjudul ”Mafia Minyak Berkedok LSM Lobi Minyak di Persoalan PT. Injatama Vs Pemerintah” pimpinan LSM berinisial (MM) menilai berita di media online tersebut tidak benar menurutnya dirinya tidak pernah menandatangani kontrak kerjasama dengan PT. Injatama terkait suplay minyak industri.
Uniknya dalam pesan watshapp kepada pimpinan media ini, pimpinan LSM tersebut secara tidak langsung mengakui bahwa dirinya juga merupakan salah satu pimpinan perusahaan yang bergerak dibidang Suplay Minyak industri ke perusahaan – perusahaan.
“Kapan (LSM -red) Berkontrak dengan PT. Injatama? Dan aku jadi mafia minyak?
“Asal kau tau ajo zi, Perusahaan Aku PT. EPE agen resmi Elnusa, jadi bukan mafia aku ni,”
Pimpinan LSM yang juga suplayer minyak perusahaan tersebut juga meminta hak jawab atas pemberitaan yang diduga menyeret namanya tersebut.
“Aku minta Kau ralat berita kau dan kasih hak jawab aku,” namun hingga kembali merilis berita pemilik nama belum juga mengirimkan hak jawab terkait pemberitaan tersebut.
Sembari menunggu hak jawab dari ketua LSM tersebut, media ini mencoba menghubungi PT. Injatama guna mengkonfirmasi dugaan adanya 10 Ton minyak industri yang disuplay ke perusahaan bergerak dibidang batu bara tersebut tanpa melalui kontrak.
Sebelumnya media ini menerbitkan pemberitaan berjudul Mafia Minyak Berkedok LSM Lobi Minyak di Persoalan Injatama Vs Pemerintah
Bengkulu – Belum lupa masyarakat Provinsi Bengkulu akan persoalan PT. Injatama yang diduga dengan sengaja merusak jalan Provinsi yang ada di Desa Gunung Payung Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara yang mendapat penolakan keras dari Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) beberapa waktu lalu yang mengaku memegang mandat masyarakat desa penyanggah, bahkan gerakan penolakan itu dilakukan dalam bentuk aksi demontrasi di Depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu dengan alasan menagih janji Kejaksaan mempidanakan perusahaan batu bara pelaku pengrusakan tersebut.
Meskipun Kejaksaan memutuskan perkara tersebut diserahkan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu didalam mengambil tindakan dan LSM tersebut menerima keputusan tersebut, belakangan beredar kabar pergerakan LSM tersebut disinyalir ada kepentingan memuluskan ‘lobi-lobi’ Pengusaha suplayer minyak industri agar bisa masuk ke perusahaan pertambangan batu bara tersebut.
“Dapat kabarnya seperti itu dari pergerakan tersebut si orang ini bisa kontrak suplay minyak ke PT tersebut bahkan infonya lagi, baru basuk 10 ton,” Ungkap narasumber yang belum mau disebutkan namanya tersebut yang juga berprofesi sebagai LSM.
Menurutnya dirinya sebelumnya tidak tau bahwa pergerakan tersebut ada kepentingan bisnis, belakangan dirinya mencurigai pergerakan tersebut yang awalnya akan kembali melakukan aksi di Jekasaan Agung (Kejagung) di Jakarta terhenti begitu saja usai menerima kalimat dari kejaksaan Bengkulu tersebut, tanpa mempertimbangkan persoalan yang saat ini diterima masyarakat desa penyanggah.
“Sebelumnya saya tidak tau muaranya akan kesini, bahkan sampai saat ini tidak ada lagi pergerakan ataupun mengawasi hasil dari keputusan antara pemerintah dengan Injatama tersebut,” Jelasnya lagi.
Sederet sumber referensi berita dimuat media online terkait petsoalan PT. Injatama yang diduga melakukan pengrusakan Jalan Provinsi Bengkulu:
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/regional/read/2022/11/19/145830778/gali-batubara-di-jalan-negara-pt-injatama-di-bengkulu-janji-siapkan-jalan
https://www.bengkuluinteraktif.com/lira-bengkulu-tagih-janji-pidana-untuk-pt-injatama
https://www.google.com/amp/s/infonegeri.id/2022/12/22/batal-pidanakan-pt-injatama-lira-akan-demo-kejati-bengkulu/amp/
https://www.google.com/amp/s/infonegeri.id/2021/08/30/ratusan-warga-dua-desa-hadang-truk-batu-bara-pt-injatama-dan-pt-bama/amp/
https://www.bengkuluinteraktif.com/index.php/lira-minta-kejati-bengkulu-tarik-kembali-pernyataan-batal-pidanakan-injatama
Sebap hal tersebut dirinya menyayangkan adanya oknum LSM yang menjual nama rakyat guna memuluskan lobi-lobi minyak di Perusahaan yang diduga dengan sengaja merusak jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Menyikapi hal tersebut media ini mencoba melakukan penelusuran dibalik sikap dinginnya pejuang yang mengatasnamakan masyarakat tersebut, alhasil berembus kabar adanya lobi lobi minyak yang dilakukan pelaku usaha suplayer minyak pertambangan yang diduga kuat merupakan oknum Pimpinan LSM yang melakulan pergerakan tersebut. (SL)