Bengkulu, Poroskeadilan.com – Salah seorang senior di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu, Devie Robbyanto alias dang toto, menyampaikan keprihatinannya saat mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Periode 2015–2019 yang saat ini menjabat Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia menyatakan BPD HIPMI Bengkulu didiskualifikasi pada Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI yang digelar di Solo, Jawa Tengah, 21-23 November 2022.
“BPD Bengkulu dinyatakan didiskualifikasi untuk satu suara,” demikian potongan pernyataan Bahlil dalam video yang beredar yang disambut tepuk tangan peserta munas lainnya.
Menurut Dang toto, terlepas dengan dinamika apapun yang terjadi di arena Munas HIPMI, hal itu dinilai memalukan dan telah mencoreng nama baik Bengkulu. Sedangkan Bengkulu saat ini terus berupaya menunjukkan eksistensinya di mata nasional bahkan dunia internasional.
“Yang jelas seharusnya ini menjadi pembelajaran bagi kita bengkulu, trutama pada adik-adik di HIPMI sekarang, Seharusnya dimunas itulah kesempatan kita mebuka peluang jaringan dunia usah yg ada pada anak-anak hipmi seindonesia. Kesempatan bertukar pikiran dan berbagi wawasan antara anak HIPMI seindonesia”. Kata Devie Robbyanto.
Manta seketaris BPD HIPMI bengkulu zaman erwin akza ini menduga, pendiskualifikasian tersebut berkaitan erat dengan laporan salah satu calon Ketum HIPMI, yakni Anggawira. Yang mengadukan Ketua BPD HIPMI Bengkulu Undang Sumbaga atas dugaan pelanggaran kode etik organisasi dan juga merendahkan marwah HIPMI.
Di mana sebelumnya Undang Sumbaga disebut-sebut telah menerima aliran dana sebesar Rp200 juta dan membangun komitmen akan mendukung Anggawira. Namun di tengah jalan, Undang berbalik arah mendukung calon Ketum HIPMI lainnya.
Atas dasar tersebut, dang toto menilai Undang menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dan Undang diminta untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Bengkulu dan agar logowo mundur dari ketua HIPMI bengkulu karena telah membuat malu nama baik Bengkulu di panggung besar Munas HIPMI.
“Ya saya lihat ini sudah sangat memalukan organisasi HIPMI dan provinsi bengkulu maka dari itu saya sarankan agar undang sumbaga diganti saja atau mundur dari ketua HIPMI bengkulu” Demikian kata Devie Robbyanto alias dang toto. (SL)