Bengkulu, PorosKeadilan.com – Suhaimi (75 th) berlinangan air mata saat dikunjungi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beserta rombongan untuk menyerahkan bantuan bedah rumah dari Baznas Provinsi Bengkulu, di rumahnya Desa Taba Baru, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, (29/3).
Diakui Suhaimi, bagaimana tidak dirinya merasa terharu menerima bantuan tersebut, karena sudah 7 tahun dirinya berdiam diri di gubuk reot bersama istri dan anak-anaknya.
Suhaimi menceritakan bagaimana keadaan dirinya dan keluarganya tinggal di rumah yang tak layak huni, berlantaikan tanah, berdinding papan. Bukan saja diterpa hujan, tapi rumahnya juga sering dimasuki binatang berbisa.
Dengan adanya bantuan bedah rumah ini, Suhaimi mengakui sangat bahagia dan berteri maksih kepada para pejabat provinsi ini yang telah membantu dirinya dan keluarganya.
“Saya ucapkan terimakasih terutama kepada Baznas dan juga kepada pak Gubernur yang telah menanggapi proposal saya. Tidak ada yang bisa saya balas kecuali saya balas dengan doa. Saya doakan semua pejabat yang telah membantu saya dan keluarga saya ini diberikan kesehatan, dilancarkan dalam menjalani tugasnya sebagai pemimpin provinsi ini,” ucap Suhaimi sambil terisak.
Dirinya juga berharap, bantuan seperti ini juga dapat diberikan kepada teman-temannya yang senasib dengan dirinya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur bersama Ketua Baznas Provinsi, Perwakilan Polda Bengkulu, Bank Bengkulu serta Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu melakukan peletakan batu pertama di rumah Suhaimi, satu dari empat orang penerima bantuan bedah rumah dari Baznas Provinsi Bengkulu.
Di mana masing- masing warga penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp 15 juta. Dana bantuan tersebut berasal dari Zakat Mal para ASN Provinsi Bengkulu, Polda Bengku, Kanwil Kemenag Provinsi dan juga dari Bank Bengkulu.
Gubernur Rohidin dalam amanatnya berharap bantuan bedah Rumah tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang akan dilakukan.
Di samping itu, Gubernur Rohidin juga meminta kepada Camat maupun perangkat desa untuk membantu bergotong royong membangun atau merehab rumah warganya yang mendapatkan bantuan bedah rumah itu, sehingga bantuan dana yang diberikan dapat benar-benar dimanfaatkan untuk merehab atau membangun rumah warga tersebut.
“Pesan saya untuk aparat desa agar dapat menggerakkan warganya bergotong royong membangun rumah warga ini, sehingga dana bantuan yang diberikan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan rumah warga tersebut dapat benar-benar dibangun,” sampai Gunernur.
Dengan adanya bedah rumah ini, kata Gunernur, diharapkan dapat mengikat kembali rasa kebersamaan gotong royong yang saat ini mulai memudar.
Kepada Baznas, Gunernur sampaikan terima kasih dan berharap terus optimalkan unit-unit pengumpul zakat serta dapat menyalurkannya kepada orang yang berhak menerimanya.